SeputarIndonesia.tv || Surabaya, - SMP Muhammadiyah 11 Surabaya lebih dikenal SMP Muven mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak, Jumat (23/6/2023).
Deklarasi tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya terpilih Akhwan Hamid MPdI, Kepala Puskesmas Dupak dr RR Endang Dwihastutiningsih, Perwakilan Kelurahan Dupak Hartini Setiawati SPd, serta diikuti oleh guru, karyawan dan siswa kelas tujuh dan delapan.
Deklarasi Sekolah Ramah Anak dibacakan oleh Kepala SMP Muhammadiyah 11 Lanang Santoso SPd yang diikuti seluruh peserta.
Ada enam komitmen dalam deklarasi tersebut yakni,
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Mewujudkan sekolah yang aman, bersih, sehat, hijau, rindang, dan nyaman bagi tumbuh kembang peserta didik.
3. Menghargai hak-hak anak, menjadi motivator dan fasilitator serta menjadi sahabat bagi peserta didik.
4. Menciptakan sekolah yang bebas vandalisme, kekerasan fisik dan nonfisik, di dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.
5. Menciptakan lingkungan sekolah bebas asap rokok, minuman keras, dan NAPZA.
6. Menjamin kesehatan dan kesetaraan hak pendidikan tanpa diskriminasi.
Dalam amanat Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 11 Surabaya, deklarasi tersebut harus dilaksanakan. Sekolah akan siap mendukung dan menyediakan sarana demi mewujudkan komitmen tersebut. Pembelajaran pun harus selaras dengan komitmen yang telah dideklarasikan.
“Setiap anak tentu memiliki bakat dan keahlian masing-masing. Selama positif, kembangkan bakat dan keahlian kalian,” imbuhnya.
Kepada awak media, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya Terpilih Akhwan Hamid MPdI sangat mendukung penuh Deklarasi Sekolah Ramah Anak yang dilaksanakan SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.
"Sesungguhnya ramah anak adalah salah satu ideologi yang ada didalam Agama Islam. Islam diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW untuk Rohmatan Lil Al-Amin, bagaimana bisa menciptakan masyarakat yang senang, merasa bahagia, tidak merasa terancam dan lain sebagainya", terangnya.
"Dalam Islam perlu adanya saling menghormati, akan tercipta saling menyayangi", imbuhnya.
Akhwan Hamid berharap kedepannya tidak ada pembulian, tidak boleh orang tua maupun guru mengintimidasi.
"Kalau ada anak yang keliru diingatkan dengan cara yang baik dan bagus, demikian pula kalau ada guru yang kurang baik juga diingatkan. Saling mengingatkan kebaikan dan penuh kesabaran", pungkasnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan di banner Sekolah Ramah Anak dimulai Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas Dupak, Perwakilan Kelurahan Dupak, guru, karyawan, dan siswa.
Penulis: Yuda
COMMENTS