SeputarIndonesia.tv || Cimahi, - Pasca kejadian semburan limbah dari sebuah pabrik yang di duga merupakan cairan Ipal yang mengandung bahan kimia aktif dari Pabrik PT. San San yang terjadi pada tanggal 06/06/2023 lalu, pihak DLH Cimahi terkesan lalai dan masa bodoh.
Hal itu di ketahui saat awak media mendatangi Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi di Jl. Raden Demang Hardjakusumah Blok, Jl. Jati Jl. Cihanjuang No.1, Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Rabu (05/07/2023).
Dari keterangan DLH Cimahi yang di wakili oleh Thoha dan lucky, pihaknya hingga saat ini belum memberikan teguran Administratif atau Sanksi karena pihak pabrik sudah melakukan perbaikan.
Ironisnya, Pihak DLH juga mengatakan bahwa usai mengunjungi kejadian pada tanggal 06/06/2023 lalu, pihaknya hingga hari ini Rabu 5/7/2023 belum melakukan pengecekan.
"Hingga hari ini kita belum melakukan sidak lagi karena kita telah menerima laporan perbaikan dari pihak pabrik," ungkap Thoha.
Bahkan, saat di tanyakan tindakan yang akan di lakukan pihak DLH terkait semburan limbah Ipal aktif kepada masyarakat Thoha dan lucky mengatakan bahwa akan mempertanyakan kewenangan terlebih dahulu.
Hingga ketika pihak DLH memanggil salah satu petugas, barulah mereka mengetahui bahwa pabrik tersebut masuk dalam kewenangan DLH Cimahi.
Selanjutnya ketika di tanya pengawasan terhadap pabrik, pihak DLH menjawab bahwa tidak ada pengawasan yang di lakukan pihak DLH Cimahi dengan alasan keterbatasan SDM.
"Pengawasan pabrik agak muter juga Pak, pengawas di DLH Cimahi hanya ada 2(dua) orang, kita kekurangan SDM," terangnya.
Sementara itu, dari informasi yang di peroleh awak media limbah yang di keluarkan oleh PT. San San tidak hanya cairan Ival saja, masyarakat mengeluhkan bahwa setiap hari di lingkungannya di hujani abu sisa pembakaran batubara, bahkan udara yang di hirup oleh masyarakat sangat menyengat hingga anak - anak dan dewasa mengeluhkan sakit, batuk dan sesak.
Penulis : Yan
COMMENTS