Kegiatan sore itu mengusung tema “Sebagai Sentral Dakwah Mewujudkan Surabaya Berkemajuan”. Selain silaturahmi, juga dilakukan pemaparan program kerja ke depan. Acarapun dibuka dengan yel-yel nasional pimpinan pusat Muhammadiyah.
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan dari cabang, ranting, dan takmir masjid wilayah utara. Selain itu, hadir Wakil Ketua PDM Surabaya Drs Muhammad Lutfi, Ketua LPCR-PM PDM Kota Surabaya M. Jahja Sholahuddin SPd, Sekretaris LPCR-PM Muhammad Syafi’i SSos, Wakil Ketua LPCR-PM Dr Izza Anshory ST MT, Wakil Ketua LPCR-PM Ah. Zaini MPd, dan Ketua PCM Simokerto Ir Sudarusman MPd.
Ada sejumlah program kerja pengembangan cabang-ranting. Yakni, membuat database cabang-ranting, studi banding ke cabang/ranting unggulan, membuat standardisasi cabang-ranting, turba mendorong pembentukan ranting baru, dan kerja sama ranting dengan PTM dan lembaga lain.
Adapun pembinaan masjid memiliki program kegiatan berupa membuat database masjid, studi banding ke Masjid Jogokaryan Jogjakarta dan Al Ikhlas Sragen, membuat standardisasi masjid, dan turba ke calon masjid unggul dan masjid yang perlu pembinaan.
Kemudian, kerja sama pendampingan masjid dengan PTM serta kerja sama kemitraan dengan lembaga lain seperti Lipia, Baznas, Rumah Sakit, KBIHU, dan lain-lain.
Muhammad Syafi’i mengatakan, pada 2002-2007, LPCR yang semula hanya membidangi cabang dan ranting juga dikembangkan untuk membidangi pengembangan masjid. Jadi, tugasnya bertambah banyak.
Karena itu, pihaknya mempunyai urusan yang cukup besar. Nantinya akan dibagi dan disosialisasikan ke setiap wilayah.
“Ini baru kali pertama kita sosialisasikan di wilayah utara. Setelah itu bertahap di wilayah tengah, wilayah timur, dan wilayah barat. Jadi, ini sosialisasi pertama kali LPCR-PM. Maka dari itu, yang kita undang dari tiga bentuk unsur cabang, unsur ranting, dan takmir masjid,” tuturnya.
“Semoga kita mendapatkan gambaran program-program ke depan sehingga kita bersama-sama menjadikan cabang ranting dan masjid unggulan di Kota Surabaya. Bahkan juga nantinya dilombakan di tingkat nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua LPCR-PM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya M. Jahja Sholahuddin SPd menjelaskan, kategori unggulan itu ada tiga tipe.
Pertama, adalah remek. Kedua, mandiri. Ketiga, ada unggulan. “Kira-kira tempat kita unggulan atau tidak ya? Itu bisa dilihat dari internal, artinya dianggap unggul. Kita hadir di sini mempunyai tujuan dalam rangka untuk meraih menjadi unggulan. Tentunya orang yang masuk surga itu juga unggulan,” jelasnya.
Ia kemudian menceritakan ada kasus masjid atas nama persyarikatan Muhammadiyah yang memang SDM-nya kurang. Akhirnya, masjid itu sedang diperbaiki warga.
Sekarang masjidnya sudah bagus dan informasinya akan ditarik oleh warga karena tulisan tiang plang Muhammadiyah disingkirkan. Rencananya, masjid itu mau diajukan ke wali kota. Masyarakat mengajukan permohonan supaya Muhammadiyah mewakafkan kepada masyarakat.
“Ini menjadi masalah karena cabang merasa tidak memiliki,” ujarnya.
Selanjutnya, ada lomba cabang-ranting dan masjid unggulan bertepatan dengan 11 November memperingati 111 tahun Milad Muhammadiyah.
“Nanti kita menuju ke sana. Yang jelas menilai unggulan atau tidak itu dari njenengan sendiri. Maka dari itu bisa sharing berbagai pengalaman di sini,” tuturnya.
“Semoga kegiatan ini menjadikan kita semuanya termotivasi untuk mengembangkan bersama-sama cabang-ranting dan masjid unggulan,” imbuhnya.
Disadur dari klikmu.co (Nashiiruddin)
Penulis: Nashiiruddin
Editor: Yuda
COMMENTS