Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Lamongan Kamis (22/2/2024), berlangsungnya festival yang sekaligus menjadi pembuka kalender event Kabupaten Lamongan tahun 2024 ini, kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Lamongan melestarikan budaya adat istiadat.
“Selamat atas terselenggaranya ruwahan sendang duwur, dan ini telah dijadikan sebagai kalender tahunan untuk ajang wisata Kabupaten Lamongan. Hal ini untuk terus memelihara budaya, sehingga akan terus tertanam keperibadian asal, adat istiadat,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Festival ruwatan yang berlangsung selama dua hari menyajikan ragam budaya dan makanan khas. Dimulai dari pasar tradisional dengan metode pembayaran menggunakan koin khusus berbahan dasar kayu, pameran seni dan budaya mengangkat sejarah Sunan Sendang, nguras sumur, babat makam, serta membatik bersama 100 meter 100 motif.
“Membatik 100 motif, kami ingin motif lama muncul kembali, agar masyarakat tau dan bisa dipakai kembali, nenek moyang kita membuat motif itukan sangat lama jadi bisa kita munculkan lagi,” ucap Kepala Desa Sendangdhuwur, Barur Rohim.
Sementara puncak ruwatan disemarakkan dengan pawai budaya, 1000 sedekah makanan khas Sendangdhuwur, bazar, hingga ditutup dengan drama kolosal.
Uniknya, pawai ruwatan kali ini para peserta mengenakan pakaian adat yang dibalut batik khas Sendangdhuwur dengan membawa makanan khas Sendangdhuwur serta gunungan sebagai bentuk rasa syukur.
“Ini bentuk syukur kita berdoa kepada tuhan dan nenek moyang kita yang telah membesarkan kita, desa kita. Sekaligus bentuk syukur menjelang haul Mbah Sunan Sendang dan ruwahan menjelang puasa, yang kita harapkan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan,” imbuhnya.
Ruwatan ini mendapat sambutan besar dari masyarakat, baik dalam desa maupun luar desa setempat. Terlihat mereka mulai memadati jalur pawai untuk menyaksikan kemegahan serta keunikan peserta pawai.
Editor : Red
COMMENTS