Seputarindonesia.TV || SURABAYA – Polda Jawa Timur dan segenap jajaran TNI terus memupuk jalinan sinergitas dan soliditas.
Hal itu juga sejalan dengan arahan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada acara Rapim TNI-Polri T.Α. 2024.
Kedua pucuk pimpinan tertinggi di institusinya itu menekankan terkait sinergitas dan soliditas guna mewujudkan dan mendukung rencana strategis pemerintah.
Bahkan Kapolri Jenderal Sigit menyebut sinergitas TNI-Polri merupakan harga mati yang tidak bisa di goyahkan oleh kelompok manapun.
Kali ini Polda Jatim melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jatim, menggelar silaturahmi antara kedua institusi guna pererat soliditas dan menjalin hubungan yang harmonis antara TNI dan POLRI, di Jawa Timur.
Kegiatan itu dilaksanakan di Gedung Mahameru Polda Jatim sebagai wujud bahwa di Jawa Timur tidak ada rivalitas antara TNI dan POLRI, baik ditingkatkan atas sampai kebawah.
Dalam kesempatan ini Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto melalui Kabidpropam Polda Jatim, Kombes Pol. Iman Setiawan, mengatakan, komitmen Polri terkait dengan soliditas TNI-Polri merupakan hal yang mutlak dan tidak ada tawar menawar lagi.
"Maka sudah seharusnya soliditas TNI-Polri kuat, itu yang harus menjadi komitmen kita bersama,"kata Kabid Propam Polda Jatim di Gedung Mahameru Mapolda Jatim,Jum'at (17/5/2024).
Lebih lanjut, Kombes Pol. Iman mengatakan, sinergitas dan soliditas ini harus terus dilakukan, diantaranya dengan melakukan koordinasi dan komunikasi antara satuan, untuk selalu bersinergi.
"Terutama rekan-rekan Polri, tolong sampaikan kepada anggota-anggota kita, terutama yang baru-baru lulus dan sebagainya. Tidak ada rivalitas antara satuan,"tegas Kombes Iman.
Kabidpropam Polda Jatim ini juga meminta seluruh personel Polri harus berfikir bahwa semua satuan ini mempunyai kekuatan, kehebatan masing-masing yang diciptakan.
"Jangan berfikir menjadi anggota Polri kemudian musuhnya adalah TNI, itu keliru besar, " tambahnya.
Selain itu, Kombes Pol. Iman juga menekankan, untuk selalu memberikan penghormatan saat bertemu di jalan, tidak hanya bertemu rekan TNI - Polri saja, melainkan saat bertemu dengan instansi pemerintah yang lain hukumnya juga wajib menghargai.
"Karena pakaian yang digunakan itu simbol instansi pemerintah negara kita yang wajib kita hormati, siapa lagi kalau bukan kita,”ungkapnya.
Ia menyebut Negara telah membagi peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing pada semua institusi, jadi diminta untuk seluruh anggota tidak membanding-bandingkan.
"Takdir pengabdian kita yang berbeda, permasalahan pribadi bukan masalah institusi," tegasnya.
Menurutnya perbedaan itu hal yang biasa, namun Kombes Iman menekankan agar masing – masing personel tidak membawa permasalahan hal yang kecil menjadi hal yang besar.
“Jangan sampai ada selisih yang gak penting kemudian disampaikan ke masalah-masalah institusi,”tegas Kombes Iman.
Kabid Propam Polda Jatim menambahkan, kepada semua pihak diharapkan untuk selalu bijak dalam bermediasi sosial.
"Netizen itu kita tidak tau orangnya, bisa saja itu propaganda untuk mengadu domba antara TNI dan Polri, menjelek-jelekkan satuan dan lain sebagainya. Saya minta para Wakapolres, para Wadir, menekankan kepada anggota kita untuk bijak dalam bermediasi sosial," pungkasnya.
Sementara, Danpomdam V/Brawijaya Kolonel CPM Kartika Amyus, dalam arahannya mengatakan tentang gambaran sinergitas penegakan hukum disiplin dan tata tertib yang sudah berjalan sampai saat ini.
"Tujuannya untuk digunakan sebagai wawasan dan saran masukan bagi personel TNI-Polri dalam menegakkan hukum disiplin dan tata tertib," jelasnya.
Lebih lanjut, Danpomdam V/Brawijaya menyampaikan arahan dan penekanan presiden RI pada Rapim TNI, yang mengatakan bahwa sinergi TNI-Polri sangat mutlak dibutuhkan untuk melakukan sinergi secara horizontal antar kesatuan.
"Jadi ini merupakan penekanan Bapak Presiden untuk di jalankan, yaitu Sinergi horizontal antar kesatuan. Sinergi vertikal dari atas sampal bawah. Hilangkan yang namanya ego Sektoral. Hilangkan sekat dan pandangan-pandangan sempit," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa semua sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang ada di TNI dan Polri pada Satker maupun Sub Satker.
"Gak ada ranahnya jadi 'wes gak usah di banding- bandingke' yang ada hanya akan memperkeruh, mempersulit dan menciptakan ria-ria, mereka sudah ada porsinya, TNI sudah ada porsinya, hanya kita menyelaraskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama dalam bentuk sinergitas," tandasnya.
Menurut Danpomdam V/Brawijaya ini, wujud sinergitas yang bisa dilakukan adalah melakukan razia gabungan yang terjadwal.
“Ini mempunyai efek ditren terhadap penurunan pelanggaran. Saya mendorong rekan-rekan penegak hukum baik itu POM TNI dan POM Angkatan lakukan razia gabungan yang terjadwal," tambahnya.
Karena, lanjut Kolonel CPM Kartika Amyus mengatakan patroli dan razia gabungan itu dilakukan untuk preemtif dan preventif, atau pencegahan.
“Wujud sinergitas ini merupakan perintah atau pun kebijakan pimpinan,”pungkas Kolonel CPM Kartika.
Sebagai informasi, hadir pada kegiatan tersebut dihadiri oleh - Kabidpropam Polda Jatim, Danpom Kodam V Brawijaya, Danpom Koarmada II, Danpom Lantamal V, Danpom Kogartap III Surabaya, Perwakilan Kasatker Jajaran Polda Jatim dan para Wakapolres Jajaran Polda Jatim. (Atk)
COMMENTS