Dikutip dari laman resmi Pemkab Pasuruan hari ini, Sabtu (3/8/2024), Menurutnya, tingginya masalah ginjal pada anak sering terjadi karena kurangnya edukasi serta tidak adanya pengawasan dari orang tua terhadap konsumsi anak. Artinya peran orang tua sangat penting dalam mengawasi makanan anak.
“Apalagi di zaman sekarang, makanan dan minuman apapun tersedia di mana saja dan gampang mencarinya. Dari sini, tentu saja peran orang tua sangatlah penting. Karena bisa mengawasi makanan anak dengan intens," katanya.
Di Kabupaten Pasuruan, kasus gagal ginjal anak maupun diabetes anak memang masih minim. Akan tetapi Pemkab Pasuruan melalui Dinas Kesehatan selalu menyelipkan sosialisasi pentingnya menghindarkan anak-anak dari jajanan maupun minuman yang tak sehat, di sela-sela sosialisasi program ke kecamatan, desa/kelurahan di Kabupaten Pasuruan.
Andriyanto mengajak para orang tua untuk memastikan pangan yang dikonsumsi adalah pangan yang sehat. Sebab orang tua bukan hanya mengontrol tapi juga memberi contoh.
Sementara itu, dr Mustafa.Sp.A selaku dokter spesialis anak di RSUD Bangil mangatakan, kasus gagal ginjal anak maupun diabetes anak di RSUD Bangil masih jarang terjadi. Di praktek mandiri pun juga begitu. Rata-rata kasusnya tidak ditemukan secara langsung. Melainkan sudah dalam kondisi yang terlambat, yakni anak sudah dalam kondisi gula darah yang terlalu tinggi, serta perubahan fisik seperti bengkak di wajah, mata, bahkan sampai di kaki. Ditambah datang dalam keadaan tak sadarkan diri.
Untuk menghindari kedua penyakit berbahaya itu, dr Mustafa menyarankan agar para orang tua membekali anak-anaknya dengan real food alias makanan minuman yang dimasak di rumah.
"Karena kalau dimasak di rumah, si ibu pasti tahu mana yang terbaik dan yang tidak bagi anak-anaknya. Rajinlah memasak untuk tumbuh kembang anak dan terhindar dari penyakit," himbaunya.
Editor : Red
COMMENTS