Kabar itu kali pertama disampaikan oleh M. Windiarto Kardono, pengurus PAN Jawa Timur, di grup medsos WA Aktivis Bubutan Barat.
“Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un…. Kabar duka yang mendalam… Telah wafat saudara kita Muhammad Ikhwan Harum SE, alumni Muhlas (SD Muhammadiyah 11 Surabaya), takmir Masjid Al Muttaqin Gadukan, pagi ini karena serangan jantung. Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Rumah duka: Jln Tuban Raya,” tulisnya.
Berita ini tentu membuat terkejut. Mas Ikhwan, sapaan akrabnya, adalah salah satu penggerak dalam pembelian lahan Masjid Al Muttaqin dan diberi amanah sebagai bendahara.
Menurut Wakil Ketua PDM Surabaya M. Arif An, jasa besar Mas Ikhwan ini adalah dalam pembelian tanah di depan Masjid Al Muttaqin.
“Yang perlu diketahui bahwa posisi masjid berada persis di samping SPBU Mbah Ratu Morokrembangan Surabaya. Di sebelah timur terdapat Hotel Antariksa. Namun, letak yang strategis ini belum didukung oleh tempat yang memadai untuk tempat parkir jamaah,” ujar mantan Ketua PCM Krembangan itu.
Arif An menambahkan, halaman masjid hanya selebar dua meter dan panjang sekitar tujuh meter. Lebih tepat disebut lorong daripada halaman masjid. Masjid yang juga memiliki TK sebagai amal usaha ini terhalang oleh bangunan rumah penduduk yang berada di kanan-kirinya. Sehingga tidak dapat menampung kendaraan jamaah yang kian hari bertambah banyak. Jamaah beserta kendaraannya meluber hingga jalan raya.
“Berkat kerja keras jamaah dan Mas Ikhwan selaku bendahara takmir Masjid Al Muttaqin, bisa membayar tanah di depannya seharga Rp 1 miliar, tanpa ada utang. Beliau memang pejuang masjid yang selalu berpikir agar Masjid Al Muttaqin ini menjadi indah dan sejuk,” kenangnya.
Tak hanya itu, jasa Mas Ikhwan juga terkait pembayaran lunas pembelian tanah Masjid Al Muttaqin pada Februari 2023. Selain itu, Mas Ikhwan ini adalah salah satu pengusaha muda yang sukses, salah satu usahanya adalah bengkel motor.
Almarhum semasa hidup orangnya sangat sederhana dan mudah bergaul. Kalau membela perjuangan Islam dan syiar perjuangan kebaikan masjid tanpa pamrih. Ia alumni SD Muhammadiyah 11 Surabaya, setiap hari berpikir untuk memakmurkan masjid.
“Kami sangat kehilangan sosok beliau. Kami mendoakan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran dan ketabahan. Pejuang masjid harus kita jadikan contoh berjuang terus-menerus tidak kenal lelah. Selamat tinggal sahabatku. Perjuanganmu insya Allah akan diteruskan oleh kader-kader masjid yang sekarang sudah tumbuh,” terang Arif An.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Muttaqin M. Yusuf mengatakan, sebelum meninggal dunia saat selesai shalat Subuh almarhum masih membahas pengajian sakinah di Masjid Al Muttaqin. Kemudian pulang ke rumah di Jalan Tuban, tiba-tiba terjatuh.
“Semangatnya, royal dan dekat dengan jamaah. Saya sedih sahabat terbaik saya dalam mengembangkan masjid meninggal dunia. orangnya tidak emanan, setiap bulan zakatnya kasih uang 50-ribuan untuk warga dan jamaah sekitar. Saya sangat kehilangan karena beliau penggerak dan penguat masjid,” imbuh Sekretaris PCM Krembangan itu.
Editor : Red
COMMENTS