Koordinator BPP Kecmatan Gumukmas Kabupaten Jember , Murdoso menyatakan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan dan menarik minat generasi muda dalam dunia pertanian. "Kami ingin petani milenial tidak hanya sebagai penerus, tetapi juga inovator di sektor pertanian. Pendampingan yang diberikan PPL tidak hanya soal teknik bertani, tetapi juga meliputi manajemen usaha tani, pemanfaatan teknologi, dan pemasaran digital," ujar Murdoso.
Ketua Petani Milenial Nusantara Abdul Ghofur (38), yang mendapat pendampingan intensif dari PPL, merasa sangat terbantu dengan program ini.
"Dengan bimbingan PPL, saya mulai mengadopsi teknologi smart farming untuk mengelola sawah saya. Hasil panen meningkat dan sekarang saya juga bisa memasarkan produk secara online," ujar Ghofur.
Pendampingan yang dilakukan oleh PPL meliputi pelatihan penggunaan drone untuk pemantauan lahan, aplikasi irigasi otomatis, serta pemasaran melalui platform e-commerce. Tidak hanya itu, PPL juga memfasilitasi para petani muda ini untuk mendapatkan akses permodalan dari bank melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya yakin, dengan keterlibatan petani milenial yang inovatif, sektor pertanian kita akan semakin maju. Kami di lapangan akan terus mendukung mereka agar bisa bersaing di pasar lokal maupun global," ungkap Hari Murtiyoso, salah satu PPL yang bertugas di Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas .
Program pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta daya saing pertanian daerah, sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk terjun ke dunia pertanian yang modern dan menguntungkan.
Editor : HS
COMMENTS