RASULULLAH SANG TELADAN ENTREPRENEUR
Nabi Muhammad Saw disamping sebagai seorang Nabi dan Rasul, beliau juga sosok seorang pedagang yang sukses (entrepreneur manca negara). Dalam memasarkan dagangannya
(entrepreneurial marketing), Nabi Muhammad Saw, tidak hanya fokus di kota Makkah saja tetapi melakukan ekspor sampai ke negeri Syam seperti Palestina, Syria, Libanon dan Yordania.
Ada beberapa prinsip dan teladan entrepreneurship beliau yang menarik direnungkan. Pertama, penampilan (performance). Ketika berdagang, penampilan Nabi, Rasulullah Saw sangat perfeksionis, tegas, lugas, jujur dan amanah. Menarik ketika berbicara. Jujur ketika bertindak. Tidak pernah menipu barang dagangannya. Beliau pernah bersabda: “Apabila dilakukan penjualan, katakanlah: “Tidak ada penipuan dalam jual beli.” Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugi dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan. Tidak ada sesuatu kelompok yang mengurangi timbangan dan takaran tanpa diganggu oleh kerugian.
Kedua, pelayanan (service). Dalam memberikan pelayanan menjunjung tinggi hak-hak customer. Tutur kata yang sopan, lugas dan penuh dengan keakraban bisa membangkitkan emosi pembeli. Customer adalah seperti dirinya sendiri. Prinsip seperti ini akan melahirkan kejujuran. Jujur, ikhlas dan professional. Artinya dalam memberikan service atau layanan kepada pelanggan (customer)
dan ikhlas dalam menjalankan usaha entrepreneurshipnya. Meski demikian, sebaagi sosok yang professional beliau selalu mencari cara yang berbeda dan baru dalam menjual produk (barang dagangannya). Dalam bahasa akademik disebut dengan diferensiasi, berwirausaha dengan cara-cara baru yang berbeda tidak konvensional sebagaimana yang dilakukan oleh entrepreneurs
lainnya pada saat itu.
Ketiga, bersikap persuasif. Beliau dalam berdagang (ber-entrepreneur) khususnya dalam hal komuniakasi pemasaran (marketing communication) selalu mengedepankan pembicaran dan
sikap yang lembut dan persuasif yang menyentuh hati.Tidak pernah berbohong dan memperbanyak sumpah dalam berdagang. Menjauhi sumpah yang berlebihan untuk mempromosikan. Prinsip banyak sumpah dalam berdagang dihindari dalam agama. Banyak
bersumpah untuk mendukung sebuah penipuan sebaiknya dihindari. Sebagaimana yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah Saw bersabda: “Sumpah itu melariskan barang dagangan, namun menghilangkan keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat, prinsip karakter. Prinsip ini mengandung korelasi erat dengan semua faktor yang terjadi dalam aktivitas bisnis khususnya dalam pemasaran (entrepreneurial marketing). Nabi Muhammad Saw, selalu mengedepankan karakter kejujuran (siddiq). Jujur dan benar dalam menginformasikan produk yang dipasarkan. Tidak pernah menyembunyikan barang dagangan yang cacat. Artinya dalam aktivitas pemasaran (marketing) berkata dan bertindak secara benar sesuai dengan kondisi riil produk yang ditawarkan.
Kelima karakter amanah yang melembaga dalam hati, tindakan dan perilakunya dalam berdagang (entrepreneurship). Nabi Muhammad, Rasulullah Saw, berkarakter amanah sebagai prinsip pemuasan dalam berprofesi sebagai entrepreneur. Amanah itu artinya dapat dipercaya.
Entrepreneur yang amanah akan membawa keuntungan yang besar memicu tingkat kepercayaan yang tinggi (trust). Image yang terbangun oleh customer akan karakter amanah tersebut melahirkan customer atau pelanggan terpikat oleh sebuah produk karena peran sosok entrepreneur yang berkarakter amanah.
Kemudian karakter komunikasi (tabligh) yang bijaksana. Nabi Muhammad, Rasulullah Saw memiliki kemampuan negosiasi, membangun komunikasi dan reputasi yang baik. Terakhir prinsip keteladan yang menarik direnungkan dari aktivitas entrepreneurship Rasulullah Saw, adalah karakter fathonah (cerdas dan bijaksana), yaitu Rasul Saw, mendengarkan dengan bijak untuk membangun saluran komunikasi yang kuat dengan mitra maupun pelanggan (customer).
Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan beliau memahami kebutuhan dan keinginan
orang lain (mitra, atau customer) serta membangun hubungan yang harmonis.
Itulah diantara teladan yang menarik untuk direnungkan dan diteladani oleh kita dalam berkegiatan entrepreneurship. Banyak pelajaran yang bisa diterapkan untuk meraih kesuksesan dan keberkahan dalam berbisnis dan berwirausaha.
Editor : HS
COMMENTS