Sebanyak 24 pasang sapi karapan perwakilan dari 4 kabupaten se Madura Raya tampil memperebutkan Piala Presiden 2024. Dalam kesempatan tersebut Pj Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono dalam sambutannya mewakili Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, Karapan Sapi merupakan budaya asli dan kuat di pulau Madura yang tidak dimiliki oleh daerah lain atau negara lain.
“Karapan Sapi sebagai warisan budaya tak benda Indonesia yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2013 menunjukkan kuatnya eksistensi budaya lokal Madura tersebut yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia bahkan dunia internasional, “ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga budaya dan melestarikannya. “ Budaya Karapan Sapi harus kita jaga bersama agar tidak mudah diakui oleh daerah lain maupun negara lain. Dan tugas kita ke depan melestarikan budaya ini agar tidak pudar karena perkembangan zaman,"tambahnya.
Dikatakannya, di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi media sosial dan perkembangan sarana digital dirinya yakin Karapan Sapi tidak akan surut karena perkembangan teknologi, “ Pelaksanaan lomba Karapan sekarang sudah menggunakan peralatan digital untuk membantu panitia dan dewan juri dalam memantau kecepatan dan ketepatan sapi,”katanya.
PJ Bupati Bangkalan Arief M Edie berharap, even kerapan sapi tidak hanya dilakukan untuk melestarikan budaya, tetapi juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Madura khususnya Bangkalan.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan ajang bergengsi di Madura tersebut. "Semoga tahun depan kita bisa lebih sukses dalam menyelenggarakan Karapan Sapi Piala Presiden," pungkasnya.
Editor : Red
COMMENTS