SeputarIndonesia.tv || Surabaya - Direktur Eksekutif Riset Manajemen Indonesia (RMI), Heri Cahyo Bagus Setiawan mengatakan, gig economy dan kewirausahaan semakin fenomenal dan mendominasi ekonomi modern saat ini.
Dia sampaikan itu saat menjadi pembicara seminar nasional Festafora 2024 Formasi KIP-K Bela Negara di Univeristas Pembangunan Nasional "Veteran" UPN Jawa Timur. Bertemakan "Increasing Participation of the Younger Generation in the Digital Economy is Influenced by the Prestige Factor in Entrepreneurial Efforts", Minggu (20/10/2024).
Pada seminar nasional yang dubuka oleh Wakil Rektor III Prof. Lukman Arif, dan dihadiri lebih dari 600 peserta yang terdri dari mahasiswa UPN dan dari berbagai univeristas di luar UPN Jatim, dia menguraikan bahwa fenomena gig economy dan kewirausahaan keduanya terkait erat di era ekonomi digital saat ini."Gig economy dan wirausaha itu keduanya adalah potret semangat hari saat ini. Semangat bekerja keras, berinovasi dan meraih kebebasan finansial ditengah ketidakpastian," ujarnya.
Ia juga menambahkan di era ekonomi digital wirausaha harus memanfaatkan teknologi digital secara maksimal."Menghadapi gig economy, kita harus mampu memanfaatkan teknologi. Banyak platform digital yang dapat membantu kita memperluas jangkauan dan berinteraksi dengan banyak pelanggan. Teknologi ini memungkinkan kita sebagai wirausaha mengembangkan bisnis tanpa batas geografis. Kita bisa mengakses pasar di seluruh dunia," lanjutnya.
Selain menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi dalam berwirausaha, dia memaparkan strategi kewirausahaan di tengah gig economy.
“Ditengah gig economy, dunia wirausaha, setidaknya ada dua hal: keuangan dan networking. Keuangan penting, harus terampil dalam mengelola keuangan. Di era gig tidak sedikit wirausaha yang terjebak dalam tantangan arus kas fluktuatif, utamanya mereka yang mengandalkan proyek bisnis jangka pendek atau kontrak lepas. Maka rencana keuangan dan manajemen risiko adalah kunci untuk memastikan bisnis tetap survive meski pendapatan tidak tetap. Lalu, bagaimana kita harus membangun networking dan kemitraan. Kekuatan network berkolaborasi salah satu keberhasilan dalam kewirausahaan. Wirausaha bermitra dengan banyak pihak, baik pekerja berbasis gig maupun mitra bisnis untuk bersinergi dalam rangka meraih kesuksesan bisnis di era ekonomi digital,” paparnya.
Masih dalam pemaparan Heri, satu hal yang tidak kalah penting adalah entrepreneur atau wirausaha yang fleksible, innovative dan pemanfaatan teknologi sebagai pilihan startegi adalah kunci keberhasilan.
"Kewirausahaan yang dinamis. Dinamis artinya cakap menangkap peluang bisnis, bahkan mimentum pilkada saat ini bisa dilihat bisnis opportunity karena terjadi pembelanjaan kampanye, lalu adaptif menjadi penting bagi wirausaha di tengah gig economy, sehingga akan memungkinkan para wirausaha yang tidak hanya bertahan, tetapi mampu berkembang dalam ekosistem ekonomi digital yang makin fleksible di zaman ini," tegasnya.
Editor : Ghofur
COMMENTS