SeputarIndonesia.tv || Bojonegoro - Penjabat (Pj) Sekda Bojonegoro, Djoko Lukito, menekankan pentingnya integrasi Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dengan Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah (DAMISDA) untuk meningkatkan akurasi dalam intervensi program penanganan kemiskinan yang dialokasikan dari APBN, APBD maupun APBDesa. Hal ini disampaikan (Pj) Sekda Bojonegoro, Djoko Lukito, saat rapat bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan sosialisasi pemanfaatan data registrasi sosial ekonomi (Regsosek) di Partnership Room lt. 4 gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (11/11/2024).
Pj Sekda Bojonegoro Djoko Lukito menyampaikan isu kemiskinan merupakan prioritas bagi semua pemerintahan, mulai tingkat pusat sampai desa. Dan tantangannya adalah pada data. Data yang valid, terukur, dan akuntabel dapat dengan tepat dipakai agar tepat sasaran program.
“Adapun jumlah data kemiskinan yang telah ditetapkan sebesar 54.066 KK ekuivalen dengan 147.331 Jiwa,” ucapnya. Berbagai inovasi dan terobosan serta kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah telah dilaksanakan dalam rangka penanganan kemiskinan. Salah satunya adalah diselenggarakannya acara kegiatan ini yaitu dengan mengintegrasikan data Regsosek dengan Damisda.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Anwar Muktadlo menambahkan kegiatan Sosialisasi dan Pemanfaatan Data Regsosek sebagai upaya sinkronisasi Damisda di Kabupaten Bojonegoro ini bertujuan menyosialisasikan hasil pendataan Registrasi Sosial dan Ekonomi. Data itu telah siap dimanfaatkan oleh lintas perangkat daerah hingga desa.
Editor : Red
COMMENTS