SeputarIndonesia.tv || Surabaya - Dalam semangat memperkuat nilai-nilai perjuangan dan pengabdian, Taruna Akpol Tingkat 4 Batalyon PCC menjalani program Wisata Juang di Surabaya. Kegiatan ini berpusat di Monumen Perjuangan Polisi Istimewa dan Museum Hidup Polrestabes Surabaya, sebagai pengingat akan peran penting Polri dalam sejarah bangsa.
Monumen Perjuangan Polisi Istimewa di Surabaya menjadi simbol heroik perjuangan polisi pada masa penjajahan. Berdiri kokoh, monumen ini mengingatkan bahwa Polri adalah bagian integral dari perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada 21 Agustus 1945, melalui kepemimpinan Polisi Muhammad Yamin, berdirilah Pasukan Polisi Republik Indonesia, cikal bakal Polri modern. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah institusi kepolisian.
Monumen bersejarah di Jalan Polisi Istimewa yang kini menjadi Museum Hidup Brimob menyimpan cerita heroik. Awalnya digunakan sebagai markas militer oleh Belanda dan Jepang, gedung ini akhirnya direbut oleh pemuda Surabaya.
Salah satu momen bersejarah yang paling dikenang adalah Pertempuran 10 November 1945, di mana pasukan polisi istimewa bahu-membahu bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan di Surabaya, yang kini dikenal sebagai Kota Pahlawan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, melalui Wakapolrestabes AKBP Muhammad Ridwan, menegaskan pentingnya nilai sejarah bagi para Taruna.
"Polri bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga pejuang sejati. Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman bagi generasi Bhayangkara muda dalam pengabdian mereka," ujar AKBP Ridwan.
Kegiatan ini tak hanya sekadar kunjungan, melainkan bagian dari program edukatif. Para Taruna diminta melakukan observasi langsung dan menyusun laporan sebagai bagian dari penilaian akademik mereka.
Selain mengenal kemampuan Brimob, para Taruna diajak memahami akar sejarahnya. AKBP Ridwan menjelaskan bahwa pengetahuan sejarah membentuk mental dan integritas Bhayangkara masa depan yang berpegang pada keberanian, pengabdian, dan semangat juang.
Kegiatan Wisata Juang ini diharapkan menjadi agenda berkelanjutan, mempererat hubungan generasi muda Polri dengan perjuangan para pendahulunya.
Program ini menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh. Dengan semangat yang diwariskan oleh para pendahulu, generasi muda Polri siap menghadapi tantangan masa depan dengan jiwa yang tangguh dan bermartabat.
Editor : Pim
COMMENTS